berita :
JAKARTA--MI: Menko Perekonomian Hatta Radjasa menegaskan tidak ada kegiatan ekspor yang terhambat akibat bentrokan fisik antara warga dan aparat di wilayah Koja, Jakarta Utara, pada Rabu 14 April 2010.
"Tidak ada ekspor yang terhambat, sebab beberapa pintu tetap terbuka," ujar Hatta usai pembukaan Konferensi Tingkat Menteri Asia Pasifik tentang kerjasama pemerintah dan swasta untuk pembangunan infrastruktur 2010 di Hall D1 Arena Pekan Raya Jakarta Kemayoran, Kamis (15/4).
Hatta menjelaskan tidak semua akses lalu lintas barang eskpor dan impor ke pelabuhan terblokir akibat bentrok berlangsung seharian di dekat terminal peti kemas Koja, Jakarta Utara, itu. "Jadi tidak semuanya terblokir dan tidak ada perjalanan ekspor terhambat," tegasnya.
Penjelasan senada disampaikan oleh Menteri Perhubungan Freddy Numberi ketika ditemui di tempat yang sama. Menurut Freddy, perjalanan peti kemas hanya terganggu dua shift akibat bentrokan yang mengakibatkan sedikitnya dua korban tewas dan 137 orang terluka itu.
"Kemarin siang yang terhambat cuma shift dua dan tiga, tapi shift yang setelah itu lancar. Tidak ada masalah. Kemarin memang di Koja terganggu, tapi yang lainnya lancar," tuturnya.
Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Perdagangan dan Perindustrian Kantor Menko Perekonomian Edy Putra Irawadi mengatakan kerugian akibat bentrokan pasti mencapai ratusan miliar rupiah meski belum ada angka taksiran yang tepat.
Menurut Edy, truk-truk yang keluar masuk dari kawasan terminal peti kemas Koja terhambat akibat kerusuhan tersebut. Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofjan Wanandi menyatakan kalangan pengusaha harus menanggung kerugian sedikitnya Rp20 miliar karena berbagai kegiatan terhambat akibat kerusuhan tersebut. (Ant/OL-06)
Ulasan :
bentrokan fisik yang terjadi antara warga masyarakat Koja dengan Satpol PP pada hari rabu 14 april 2010 tidak menghambat jalannya ekport,meskipun ada kerugian berkisaran ratusan milyar yang terjadi karena adanya keterlambatan perjalanan peti kemas namun hal ini dapat cepat teratasi.karena keterlambatan ini hanya terjadi 2 shif saja dan shift selanjutnya lancar kembali...menurut pendapat saya meski tidak menghambat jalannya eksport namun kerugian ini mestinya tidak terjdi...karena menurut saya kerugian berkisar ratusan milyar cukuplah besar...untuk itu saya berharap bagi semua warga negara indonesia dalam menyelesikan permasalahan janganlah memakai kekerasan.
SUMBER :http://www.mediaindonesia.com/read/2010/04/15/136229/23/2/Kerusuhan-Koja-tidak-Hambat-Ekspor
Jumat, 16 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar